sebuah mobil CRV melaju kencang di jalan tol. terlihat dibelakang mobil itu terdapat 2 mobil lain yang melaju sama kencangnya, bahkan terlihat sedang mengejar mobil CRV yang melesat jauh di depannya.
Moi mulai merasa panik, tidak biasanya Yuki menyetir mobilnya gila-gilaan seperti sekarang. suasana hening bertambah tegang. sesekali Moi melihat Yuki yang tampak serius meyetir disampingnya. ingin bertanya pun rasanya percuma, karena dari tadi Moi sudah bertanya tapi malah di suruh diam! Moi kesal, kalut, bingung... Moi belum mau mati muda! untung saja jalan tol ini sepi.
sekarang kecepatan mobil bertambah, 140km/jam! Moi mulai sakit perut. sesekali Yuki melirik ke kaca spion tengah. Moi pun mulai curiga. ia berusaha menengok ke belakang, penasaran! alih - alih tau apa yang terjadi, Yuki malah menahan bahu Moi dengan tangan kirinya, menuruhnya untuk tetap diam-tak bergerak..pegal!!
rasanya baru 10 menit tadi Moi dan Yuki meninggalkan ramainya jalan raya kota, dan kini ia berada di jalan tol yang entah menuju kemana. gerimis juga mulai turun, Yuki hanya mengurangi kecepatanya sedikit. pandangannya tetap fokus kedepan-konsentrasi. tiba-tiba Yuki menghubungi seseorang, tak lama kemudian terlihat pintu keluar tol, tanpa sempat membaca papan petunjuknya Yuki langsung membelokkan mobil nya keluar dari 'arena balap'.
kini mereka ada di suatu tempat, yuki mulai memelankan laju mobilnya. Moi mulai bisa bernafas lega. mobil memasuki jalan kecil, seperti jalan desa. jalannya remang-remang, kanan kiri banyak pepohonan. sesekali Moi begidik ngeri. setelah lama terdiam, ia akhirnya memberanikan diri bertanya, "kita dimana sih Ki?". "gue juga gak tau.." jawab Yuki singkat sambil terus memandang kedepan. "maksud lo gak tau apa??! lo ngapain bawa gue kesini hah??!" moi panik. "lo diem dulu.. gue juga lagi mikir nih!". "sarap! lo dari tadi dah aneh..masuk jalan tol tiba-tiba, ngebut banget pula, trus sekarang lo bawa gue kesini, lo mo nyulik gue ??! ". mobil tiba-tiba berhenti, "kasih waktu gue buat mikir, nanti lo akan tau kenapa kita kesini dan gue gak ada niat nyulik lo..gak minat!", jawab yuki sambil menatap Moi tajam. Yuki lalu melanjutkan menjalankan mobilnya. Moi langsung diam, tapi dari dalam hati ia tau, pasti ada sesuatu yang tidak beres sejak mereka memasuki tol tadi.
Moi mengeluarkan Hp nya. "lo mo ngapain?" ,tanya Yuki. "sms nyokap gue, gak boleh?!" jawabnya ketus. "boleh, tapi tolong bilang aja lo nginep tempat Ria..sama gue." , "hah??! kok gitu.. emang kita mo beneran nginep?? ngapain sih? gue gak bawa baju.. lagian mana boleh?", "kalo gitu biar gue yang telpon rumah lo deh.. sini hp lo". Yuki akhirnya menelpon rumah moi dengan alasan kebohongan yang sempurna. benar-benar mencurigakan.
akhirnya Yuki menghentikan mobil di sebuah rumah kecil dan sederhana. suasana lingkungan tampak sepi, mungkin karena sudah malam-pukul 23.00.
Yuki tampak lebih tenang, ia menghela nafas panjang sebelum akhirnya melepas seatbelt nya. sementara Moi, dengan ekspresi bete masih mengenakan seatbeltnya. Moi ngantuk, bingung, laper, capek dan yang lebih kesalnya dia nggak tau alasan yang jelas kenapa mereka bisa sampai disini. seharusnya dia sudah bisa istirahat dan tidur dengan tenang di rumah sejak 3 jam yang lalu.
Yuki mengambil botol minuman dari belakang kursi, kemudian menawarkan ke Moi. "mau?", "gak!" jawab Moi ketus. yuki kemudian mengeluarkan roti sobek yang ada di kursi tengah kemudian menawarkan ke Moi (lagi), "mau gak??", "gak!" jawab Moi lagi dengan nada yang lebih ketus. Yuki malah dengan santainya memakan roti itu, innocent! hhhh...padahal perut Moi sudah keroncongan dari tadi. "tadi kerjaan lo gmn?" tanya Yuki, "baik", "wah bagus lah kalo gitu.." , "semua baik-baik aja sampai akhirnya lo jemput gue n sekarang gue disini!" jawab Moi sewot. tapi yuki malah tertawa.. Gila, orang lagi sewot n bete malah diketawain.
"oke..oke.. lo ngambek ya? hahaha... ya udah sekarang lo mau tanya apa?"kata Yuki sambilmengaadap ke arah moi. Moi melengos kesal. ini orang dah nyulik orang sembarangan kok malah tenang banget gini sih. "lo ada apa sih? kenapa kita disini?!" ,"hmmm...." , "hah??! lo sekarang cuma jawab hmmm..?? sakiit lo yaaa!!" Moi gregetan, hampir setengah histeris, untung mereka masih didalam mobil. Moi terdiam kesal, masa bodo lah Yuki mo jawab ato nggak, yang penting dia besok harus tetap ngantor kaya biasanya.
"kita lagi sembunyi, ngumpet" jawab yuki tiba-tiba. "ngumpet?? ngumpet dari apa??.." tapi tiba-tiba Moi seakan-akan mengetahui jawabannya "ooohhh.....okay... sekarang kenapa lagi?".
yuki menoleh ke Moi dan tersenyum, "maaf ya, lo kebawa lagi..", Moi mendadak lemas di kursinya, "yaaahhh..nasiibbb.. tapi, besok gue masih bisa idup kan?" tanya Moi sambil menatap Yuki, "pasti, gue akan bertanggung jawab kok Moi, lo gak akan kenapa-napa, percaya sama gue ya" ucap yuki sambil mengelus kepala Moi. Moi hanya menghela nafas panjang.
terjadi lagi, untuk kesekian kalinya ia terbawa 'resiko' pekerjaan yuki.
Moi mulai bisa sedikit tenang, dia mengambil minuman dan sisa roti sobek disampingnya. "kali ini kasus apa lagi?" tanya Moi sambil mengunyah rotinya. "korupsi.. biasalah..ada yang ngincer gue kayanya.." jawab Yuki sambil memencet-mencet handphone nya, menelpon seseorang. Yuki kemudian 'melompat' ke kursi belakang, mengambil sesuatu dari bawah kursi tengah, sebuah kotak hijau. Moi meihatnya, senjata. "buat apa Ki?" tanyanya sedikit resah. "gak apa, buat jaga-jaga aja..suatu saat elo akan gue ajarin makenya" kata Yuki sambil mengecek senjata ditangannya.
Hp di desk mobil berbunyi, Yuki meraih Hp nya dan menjawabnya. tiba-tiba dari belakang mobil muncul 2 mobil. yuki memasukkan senjatanya ke dalam saku jaketnya. sementara Moi dimintanya untuk diam dimobil dan tenang. seandainya yuki tahu, Moi sudah lebih panik dari sebelumnya..
--bersambung--

Tidak ada komentar:
Posting Komentar