Me, My Self and I

Foto saya
moodest person, just wanna live and life happily... i am cancerian! (^_^)

Minggu, 08 Mei 2011

Parfum....

Macet!
Sebenarnya cuma itu alasannya kenapa aku ada di Mall ini sekarang.
Jalanan macet gila, dan aku mulai pegal duduk lama di dalam bus. Jadi, mumpung bus macet di depan Mall ini, aku turun. Lumayan untuk meluruskan kaki dan 'mendinginkan badan,

Daripada aku melirik-lirik dan masuk ke counter baju, sepatu dan semacamnya yang akhirnya membuat aku 'nyesek', lebih baik aku langsung pergi ke tempat favoritku ini.
Toko Buku. Surga terindah pengusir penat dan rasa bosan.

Toko buku ini sebenarnya toko buku kenangan. Tempat aku ng-date pertama kali dengan cinta pertamaku waktu SMP. Cinta pertama yang manis. Bahkan sampai sekarang pun aku kadang masih teringat dengannya jika sedang berada di toko buku ini. Tempat ini memang tempat favorit kami. Dulu, kami sering membeli buku komik bersama,lalu saling bertukar buku setelah masing-masing selesai membacanya. Cara mengungkapkan perhatian dan sayang yang klasik! Tapi manis...

Kami sepertinya dapat saling bertelepati. Sering kali kami dapat merasakan keberadaan satu sama lain tanpa perlu saling menyapa. Aku hafal bau parfum nya. Aku tahu persis itu dirinya dari cara jalannya. Aku tahu setiap barang-barang bawaan favoritnya. Makanan dan minuman favorit nya. Hampir semuanya aku tahu.

Sayang, kebersamaan kami berakhir. Dia menghilang begitu kami memasuki masa SMA.

Aku sedang serius membaca salah satu buku novel di deretan rak buku saat aku mencium bau yang khas. Aku tak mungkin lupa wangi parfum ini! Aku ingin membalikkan badan, tapi hatiku bilang "jangan!". Nalar ku mulai berjalan, berusaha bermain logika. Itu mungkin bukan Dia. Siapapun bisa saja memakai parfum yang sama. Lagi pula aku tak mau menyesal kemudian. Sudah cukup dia dulu membuat ku patah hati. Kalaupun sekarang bertemu lagi, aku tidak mau mengulang hal yang sama. Jujur, aku masih sayang, tapi aku takut kecewa. Jadi, memang lebih baik kami tidak bertemu lagi.

Perlahan bau parfum itu menghilang. Aku memberanikan diri membalikkan badan. huuufftt..... ternyata memang bukan dia. Bapak-bapak yang barusan berada di belakangku sepertinya yang memakai parfum itu.

Aku kembali membaca buku Novel yang ku pegang. Tapi pikiranku melayang ke dirinya. Bagaimana jika menghilangnya dia waktu itu karena ketidaksengajaan. Bagaimana kalau dia terpaksa pergi tanpa pesan karena tidak mau melukai ku? Bagaimana kalau ternyata dia memiliki alasan kuat untuk menghilang? Bagaimana kalau kami bertemu lalu dia memberikan alasan yang bisa aku maklumi? Apakah aku sanggup memaafkannya?

Tapi... bagaimanapun itu, aku berhak membencinya. Mungkin bagi orang lain, cinta anak SMP hanya cinta monyet. Tapi buatku itu tetap sama, karena melibatkan ketulusan hati. Aku disakiti, Aku merasa dipermainkan! Dan jika kami ditakdirkan untuk bertemu lagi, ini yang akan aku lakukan; meneriakinya pembohong, memukul-mukul dia ala telenovela atau drama sinetron, persetan jika itu membuatku seperti anak kecil, masa bodoh jika dia sudah lupa dengan ku. Yang penting aku bisa terbebas dari rasa sakit dan kesal selama bertahun-tahun ini.

Aku melirik jam tanganku. Sudah jam 9 malam. Jalanan biasanya sudah lebih lengang, tidak sepadat tadi sore. Aku meletakkan novel ke rak yang akhirnya tidak sepenuhnya ku perhatikan dan kubaca. Gara-gara bau parfum itu, bukannya merasa relaks,malah merasa penat dan bete. Sudahlah. Ikhlas.. hanya kata-kata itu yang bisa menghibur hatiku.

Aku melangkah gontai melewati rak rak buku menuju ke luar toko buku. Tiba-tiba aku mencium wangi parfum itu lagi! Aku berjalan cepat berusaha menghindari wangi parfum itu. Berjalan lebih cepat melewati rak-rak buku. Sebenarnya ada rasa penasaran, tapi takut,panik, tapi...ah sudahlah! yang penting aku harus cepat keluar dari toko buku ini.

"Hey.. Ami..!" suara panggilan disertai dengan tepukan tangan dibahu mengagetkanku dan membuatku refleks membalikan badan. Dia disana. Dihadapanku.Nyata. Sedikit berbeda tapi dia benar nyata! Aku merasakan wajahku memerah perlahan. Hatiku mencelos, apa yang sudah aku rencanakan sebelumnya mendadak hilang dari kepala. Yang keluar malah kalimat "Dion..kamu disini ??!" Sebuah kalimat yang sama sekali diluar kendali otak ku, dan justru terdengar seperti, seseorang yang merindukan kekasih lama nya kembali. Oh NO!

--Q--





Tidak ada komentar:

Posting Komentar